Jumat, 15 April 2011

MANUSIA DAN CINTA KASIH

MANUSIA DAN CINTA KASIH
Menurut kamus bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata Kasih artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat di artikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada sesorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cintan dan kasih. Cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam. Sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang di cintai.
Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut :
• Cinta bersifat manusiawi dan rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
• Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta yang dikemukanan oleh Dr. Sarlito W Sarwono memiliki tiga unsur yaitu :
1. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, dan tidak mau pergi dengan orang lain, kalau janji dengan dia harus di tepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia.
2. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
3. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai/dibelai, rasa kangen kalau jauh/lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Cinta memiliki tiga tingkatan :
• Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, rasulullah dan berjihad di jalan Allah.
• Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
• Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling perhatian, dan saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan adalah salah satu perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satun manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hai ini adalah karena pemujaan kepada tuha adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya kerana manusia ingin berkomunikasi dengan tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.
Belas Kasihan
Perbuatan atau sifat manaruh belas kasihan adalah orang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk belas kasihan. Masalahnya sanggupkah dia menggungah potensi belas kasihannya itu. Dalam esai on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam belas kasihan tidak terkandung unsure pamrih. Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Cara-cara menumpahkan belas kasihan bergantung pada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan, dan sebagainya.
Macam cinta kasih dan yang lain yaitu sebagai berikut :
• Cinta kasih antar orang tua dan anak
Orang tua yang memerhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.
• Cinta kasih antara pria dan wanita
Sesaeorang pria menaruh perhatian dengan seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
• Sinta kasih antara sesama manusia
Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
• Cinta kasih antara manusia dengan tuhan
Apabila seseorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi segala larangannya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
• Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya
Apabila seseoarang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna akan menyatukan dengan seseorang lainnya. Jatuh cinta adalah sebuah rasa yang di miliki seseorang ketika melihat seseorang lain (dari jenis kelamin yang berbeda) yang menarik perhatiannya. Perasaan cinta muncul karena dalam tubuh diproduksi zat-zat tertentu yang sedikit membius dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba. Zat ini dinamakan FEROMON. FEROMON membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangannya atau orang idamannya sesering mungkin. Perasaan jatuh cinta ini setelah beberapa waktu akan menghilang sedikit demi sedikit. Yang muncul biasanya rasa-rasa lain seperti perasaan cinta sejati, kasih sayang serta rasa aman dan nyaman. Perasaan-perasaan ini yang terakhir sering menonjol saas sudah menikah.

MODERNISASI, GLOBALISASI DAN UNIVERSALISME

MODERNISASI, GLOBALISASI DAN UNIVERSALISME
Pada dasarnya setiap masyarakat menginginkan perubahan dari keadaan tertentu ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan yang lebih maju dan makmur. Keinginan akan adanya perubahan itu adalah awal dari suatu proses modernisasi.
Menurut Wilbert E Moore, modernisasi adalah suatu transfortasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi social ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri Negara barat yang stabil. Modernisasi merupakan proses mengangkat kehidupan, suasana batin yang lebih baik dan maju daripada kehidupan yang sebelumnya, suasana kehidupan yang serasi dengan kemajuan zaman.
Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok, dan antar Negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi saru sama lain yang melintasi batas Negara. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit.
Peningkatan interaksi melalui perkembangan media masa (terutama televise, film, music, dan transmisi berita dan olah raga internasional) saat ini kita dapat mengkonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasin beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literature, dan makanan. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, ragional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa teansformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru.

STRATIFIKASI SOSIAL (PELAPISAN SOSIAL)

STRATIFIKASI SOSIAL (PELAPISAN SOSIAL)
Pelapisan social atau stratifikasi social (social stratify-cation) adalah perbedaan atau pengelompokan para anggota masyrakat secara vertical (bertingkat). Menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarki).
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
1. Ukuran Kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan social yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak maka ia akan termasuk lapisan teratas dalam system pelapisan social, demikian pula sebaliknya, apakah tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
2. Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam system pelapisan social dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran Kehormatan
Ukuran kehoramatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dikhormati akan menempati lapisan atas dari system pelapisan social masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berperilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam system pelapisan social masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doctor ataupun gelar professional seperti professor. Namun sering timbul akibat-akibat negative dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dap[at dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi social dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, system kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.

MANUSIA DAN PERMASALAHNYA

MANUSIA DAN PERMASALAHNYA
Menurut soerjono soekarto masalah social adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Masalah social muncul akibat terjadinya perbedaan yanr mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Sebuah masalah dikatakan sebagai amsalah social apabila bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan menggunakan keutuhan masyarakat. Pada dasarnya, masalah social menyangkut nilai-nilai social dan moral.

Penyebab Masalah Social Diklasifikasikan Dalam 4 kategoris :
• Factor ekonomis : kemiskinan, pengangguran.
• Factor biologis : penyakit.
• Factor psikologis : syaraf, bunuh diri.
• Factor kebudayaan : perceraian, kejahatan.

1. Masalah social (scientific or sociental problem) menyangkut analisis tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat.
2. Problema social (ameliorative or social problem)
Meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau bahkan menghilankannya.
Masalah nilai-sosial dan moral merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang immoral. Berlawanan dengan hokum dan bersifat merusak. Oleh kerana itu manusia tidak mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dari apa yang dianggap buruk.

Kriteria Utama Suatu Masalah Sosial :
• Tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai social dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan social.
• Sumber-0sumber masalah social (sering diartikan sempit).
• Pihak-pihak menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah social atau tidak.
• Manifest social problem dan latent social problem.
• Perhatian masyarakat dan masalah social.

Manifest Sosial Problem
Masalah yang timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan di masyarakat dan terjadi akibat tidak sesuainya antara notma-norma dan tindakan serta nilai yang ada dalam masyarakat. Sebab masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang.
Latent Sosial Problem
Menyangkut hal-hal yang bertentangan atau berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat akan tetapi tidak diakui demikian halnya.

Gejala dan masalah social merupakan ungkapan hasil hubungan aspek kehidupan social. Dalam kerangka kerja studi social kita dituntut menghubungkan beberapa bidang ilmu pengetahuan social sesuai dengan gejala dan masalah yang sedang kita telaah.

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK PSIKOLOGI

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK PSIKOLOGI
Manusia adalah mahluk psikologi yang memiliki bawaan universal unik dan terus dikaji oleh para ahli humaniora. Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita adalah manusia. Siapakah kita dan bagaimana kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita layak disebut manusia.
Manusia adalah insan bila dilihat dari sudut pandang psikologinya. Kenapa manusia disebut insan, insan dalam bahasa arab menunjukkan manusia sebagai mahluk psikologi, kata insan sendiri berasal dari tiga asal kata :
• Uns bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak.
• Nasa yanusu bermakana terguncang, stress.
• Nasiya yansa bermakna lupa.
Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk yaitu :
• Manusia baik
• Manusia jahat
Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi maka manusia bila ditinjau dari sisi psikologina adalah mahluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci, jinak, terkadang stress dan sering lupa.
Kita pun pernah mengalami ketertarikan atau bahkan sesekali kita menginginkan sesuatu yang berunsur karakter hewan. Kenapa itu bisa terjadi dan bagaimana cara mensikapi gejolak-gejolak yang tidak manusiawi dalam diri kita.

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK EKONOMI

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu ilmu social yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukkan kedudukan manusia SEBAGAI MAHLUK EKONOMI (HOMO ECONOMICUS).
Sebagai mahluk social dan mahluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
Kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Namun, dalam memenuhi kebutuhan itu, kita harus memerhatikan kemampuan kita. Kita harus mencari alternative untuk memenuhi kebutuhannya.
Sebagai mahluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK POLITIK

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK POLITIK
Sebagai mahluk politik manusia selalu membutuhkan oeang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi social merupakan sebuah keharusan. Allah telah memberikan watak agresif yang alami bagi setiap mahluk.
Manusia diberi kemampuan berfikir, dengan akalnya manusia mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bersaing mrngalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik.
Dengan politik manusia bias merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak lepas namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai mahluk politik.
Ciri manusia sebagai mahluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya. Dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai mahluk yang memilih (mahluk politik) untuk menentukan bagaimana cara untuk merealisasikan keinginan tersebut.

MATERI 2

MATERI 2
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
(juga sebagai makhluk polekbudpsikol)

1. Tujuan Pembelajaran :
Yang diharapkan dalam topic ini adalah agar mahasiswa menyadari posisinya sebagai individu dan makhluk social serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap catatan kehidupan berkelompok dan dalam setiap struktur dan system social yang ada.
2. Setelah melaksanakan pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu :
• Menganalisis hakikat manusia sebagai individu dan makhluk social.
• Memerinci kepentingannya sebagai makhluk individu dan makhluk social.
• Mengemukakan peranan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social.
• Menunjukan interaksi social yang terjadi di masyarakat.
• Mencari jalan keluar atas dilemma kepentingan diri dan masyarakat.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata In devided. Dalam bahasa inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi, individu artinya tidak terbagi atau satu kesatuan .
Dalam bahasa Latin individu berasal dari kata individium yang berarti ayang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga.
Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan.
o Dalam perkembanganya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita berbeda satu sama lainya.

PERSONALITY (KEPRIBADIAN)
What is personality ???
Personality adalah susunan unsure-unsur akal dan jiwa yang membedakan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.
ATAU
Ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
Unsur-unsur Personality :
v PENGETAHUAN :
Segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra
o PERSEPSI :
Seluruh proses akal manusia yang sadar
o APERSEPSI :
Penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfokus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga) diolah oleh akal fikir digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan dengan gambaran baru dengan pengertian baru.
o PENGAMATAN :
Suatu persepsi pada saat diproyeksikan berfokus pada hal yang menarik (yang lebih terpusat / intensif), pada bagian-bagian khusus tadi.
o KONSEP :
Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataannya belum ada.
o FANTASI :
Dalam pengamatan ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, ada pula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yang lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tidak realistic.
v PERASAAN :
Suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negate,
Persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan perasaan negative.

v DRIVE (DORONGAN)
o Dorongan untuk mempertahankan hidup
o Sex
o Mencari makan
o Berinteraksi
o Meniru
o Berbakti
o Keindahan

MATERI 1

MATERI 1


Pokok-pokok substansi Kajian ISBD mencangkup bahasan sebagai berikut:
• Pendahuluan
• Pengertian ilmu sosial dan ilmu budaya
• Konsep general education
• Konsep pendidikan umum di Indonesia
• Hakekat dan Ruang lingkup MBB ISBD
• Visi, misi, dan tujuan MBB ISBD
• Manusia sebagai makhluk individu, social, budaya, ekonomi, politik, hukum dan psikologi
• Masalah sosial
• Stratifikasi social
• Kepribadian (personality)
• Modernisasi, globalisasi, dan universalisme
• Manusia dan cinta kasih
• Manusia dan keadilan
• Manusia dan penderitaan
• Manusia dan peradaban
• Manusia dan pandangan hidup (world view)
• Manusia sains dan Tekhnologi
• Manusia dan lingkungan



Pengertian Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Apakah :
1. Ilmu (Science)
2. Pengetahuan (knowledge)
3. Beliefs ?

Sumber dari semu ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia).

Dari filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan

1. Natural Science (ilmi-ilmu alam meliputi : fisika, kimia, biologi, dll.)
2. Social Sciences (ilmu-ilmu social meliputi : sejarah, politik, ekonomi dll.)
3. Humanities (ilmu-ilmu budaya meliputi : bahasa, agama, kesenian dll.)

Ilmu social dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya

Objek social science adalah manusia sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu social adalah focus of interest (pusat perhatian)


Misalnya:
Ilmu ekonomi yang menjadi pusat yang dipelajarinya adalah usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas ketersedianya.
Ilmu politik pusat perhatianya mengenai kekuasaan manusia dst.

Ilmu budaya
Adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya(homohumanus).

Dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.



DALAM UU NO. 20 TAHUN 2003


Fungsi dari pendidikan nasional : adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mecerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan dari Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

• Dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskrimatif, menjungjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai cultural, dan kemajuan bangsa ebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan multi makna, suatu proses pembudayaan pesrta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladan, membangun kemauan,mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
• Tanggung jawab pendidikan masa depan tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer iptek semata tetapi juga melahirkan warganegara berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan.
Namun
Juga mempersiapkan tenaga kerja professional, kompetitif, produktif dalam konteks kehidupan yang dinamis. Serta mengubah system berpikir, sikap hidup dan prilaku berkarya individu maupun kelompok dalam rangkamemprakarsai perubahan social dan mendorong perubahan kea rah kemajuan, adil dan bebas.
MENGAPA KEADAAN SEPERTI SEKARANG INI ????
Kondisis masyarakat Indonesia saat ini.
Kondisi pendidikan saat ini.

Untuk mengantisipasi dampak negative kemjuan iptk dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, Warga Negara maupun sebagi bagian dari alam.

Abad 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa system pendidikan modern yang skuler telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian yang matang.

Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of education tahun 1958, program studi general education di Amerika, dilator belakangi oleh empat hal, yaitu:
1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuan yang menakjubkan, sementara meraka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2. Sebagai reaksi terhadap kepincngan pengusaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas.
3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa.
4. Sebagai reaksi terhadap formalisme dalam pendidikan liberal.

sumber bacaan : Dr. Syahdin, dalam pelatihan dosen ISBD Kopertis wilayah IV (2007)

KONSEP PENDIDIKAN UMUM
(General Education)
PENDIDIKAN YANG BERKENAAN DENGAN PENGEMBANGAN KESELURUHAN KEPRIBADIAN SESEORANG DALAM KAITANYA DENGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA

PROGRAM PENDIDIKAN YANG MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN SELURUH ASPEK KEPRIBADIAN SISWA DAN MAHASISWA
PENDIDIKAN UMUM:
Merupakan pendidikan yang komprehensif, yaitu mendidik kepala, hati dan tangan (sasaran yang disentuh : rasi, rasa dan tingkah laku)
Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan Tujuan Pendidikan Umum :
A complete person should be skiled in the use of speech, symbol and gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating life in relation to self and other, able to make wise decition and to judge between rightand wrong and possed of an integral out look

Artinya manusia yang memiliki kemampuan dalam mengunakan kata-kata,symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksan, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral.

YANG MELATARBELAKANGI LAHIRNYA GENERAL EDUCATION

REAKSI TERHADAP KECENDERUNGAN MASYARAKAT MODERN YANG MENDEWAKAN PRODUK TEKHNOLOGI DAN CENDERUNG MENGABAIKAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
SEBAGAI AKIBAT DARI PRODUK SISTEM PENDIDIKAN MODERN YANG SEKULAR
Yaitu:
Pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan.

SEHARUSNYA
Menurut Philip H. Phenix (1964:6), enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa:
1. Makna symbolics, yaitu Kemampuan berbahasa dan berhitung.
2. Makna empirics, yaitu kemampuan untukmemaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris.
3. Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam.
4. Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
5. Makna synoetics, yaitu Kemampuan berpikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah.
6. Makna synoptics, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat
Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education(Pendidikan Umum)

BAGAIMANA GENERAL EDUCATION DI INDONESIA?
General Education / Pendidikan Umum yang ada di Amerika telah dikolaborasikan oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu disebut MKDU
MKDU di bagi menjadi dua kelompok yaitu :
MPK(-mata kuliah Pengembangan Kepribadianyang meliputi :
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewirausahaan Nasional)
Dan kelompok mata kuliah MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD,IBD, dan IAD) dan IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.

PEMETAAN ASPEK PEMBELAJARAN DALAM KELOMPOK MATA KULIAH:
MPK, MKK(KEAHLIAN dan KEILMUAN)(LEARNING TO KNOW)
MKB (KEAHLIAN BERKARYA)(LEARNING TO DO)
MPB(PERILAKU BERKARYA)(LEARNING TO BE)
MBB(BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT)(LEARNING TO LIVE TOGETHER)
MPK(MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN)
PENGHAYATAN NILAI & KEPRIBADIAN (LEARNING TO BE MORALLY)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkpribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
(agama ISBD Pancasila)

VISI, MISI, DAN KOMPETENSI KELOMPOK MATA KULIAH MBB
(berkehidupan bermasyarakat(learning to live together))

VISI dari MBB
1. Menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika,dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang:
2. Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk social di dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan.
3. Tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahlianya.

MISI MBB
Adalah memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bakat hidup bermasyarakat selaku individu, makhluk social yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungannya.

KOMPETENSI MBB
1. Kompetensi MBB yang dituju ialah agar mahasiswa menguasaikemampuan berpikir rasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagi manusia intelektual beradab dan bermartabat yang bertanggung jawab terhadap:
2. Terwujudnya estetika, etika dan moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan dan kesejahteraan hidup bermasyarakat
3. Terpeliharanya sumber daya alam dan linkungannya.

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

• PENGERTIAN ISBD
ISBD sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah-masalah soaial kemanusiaan dan buaya
• Selanjutnya mahasiswa peka, tangkap, kritis, serta berempati atas solusi pemecahan masalah social and budaya secara arif.
• (Pengembangan karakter manusia)
• ISbd sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budya sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu social yang berintegrasi.
• ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhuk social yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah salah satu mata kuliah umum termasuk pada kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat(MBB).

ISBD merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan wawasan social budaya mahasiswa dalam menanggapi dan memecahkan masalah social budaya dan kemasyarakatan yang timbul pada masyarakat.