Selasa, 14 Juni 2011

MENGAPA ADA CITY OF THE LEAVING DEAD?

Di suatu negara terdapat kota yang mengalami ayaupun disebut kotamati, hal ini disebabkan oleh dua permasalahan inti yaitu:
1. Too many people
2. Reproduction to quickly
Bila hal ini terjadi maka akan adanya akumulasi permasalahan yang meliputi rendah pendidikan, kemisinan, giji buruk, dan perumahan kumuh. dan mengakibatkan stres yang meliputi penumpukan penduduk, perlakuan seksual, saling membunuh, dan hormon-hormon yang tidak normal yang dapat menimbulkan penyakit. serta kekurangan pangan, pengurangan sumber daya, ketidak stabilan ekonomi, kepunaha , dan meningatnya kriminalitas, sehingga mengakibatkan teradinya kota mati. Maka negara harus melakukan urbanisasi atoupun melihat kembali pada permasalahan awal dengan memperlambat reproduksi dengan program keluarga berencana.

Manusia dan Lingkungan

A. Pendahuluan
Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, ia sebagai pelaku dan sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Perlakuan manusia terhadap lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya sendiri.
Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari topik ini adalah agar mahasiswa memahami peranannya dalam pengembangan dan pemeliharaan lingkungan, bagaimana pengaruh lingkungan bagi diri dan masyarakatnya serta bagaimana bila manusia mengembangkan lingkungan tanpa dilandasi nilai-nilai moral, etika, dan religi.

B. Pengertian Manusia dan Lingkungan
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Sedangkan lingkungan merupakan suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupan dan memilikikarakter serta fungsi yang khas.
Relasi manusia dan linmgkungan adalah hubungan yang timbal balik dan simbiotik mutualisme. Disebut sebagai timbal balik dan simbiotik mutualisme karena manusia hidup di alam lingkungan hidup juga membutuhkan manusia intuk pelestariannya. Jadi, manusia butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya.
Manusia memang dijadikan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau pengganti atau yang menggantikan. Allah SWT menjelaskan dalam surat Al-Baqarah (30), berbunyi: “wa idz qala rabbuka lil malaikati inni ja’ilun fi al ardhi khalifah”. Yang artinya : ”dan ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan khalifah di dunia”
Di dalam konsepsi Islam, maka terdapat dua funsi manusia di dalam kehidupannya, antara lain:
• Pertama, adalah sebagai abdun atau hamba Allah SWT
• Kedua, sebagai khalifah atau wakil Allah SWT di bumi
Di dalam fungsi pertama, maka fungsi manusia adalah untuk melakukan pengabdian dan di dalam fungsi kedua sebagai khalifah maka manusia memiliki fungsi amanah, tanggungjawab, wewenang, kebebasan menentukan pilihan dan kreativitas akal.
Jika sebagai hamba, maka yang lebih besar adalah untuk kepentingan individunya, maka sebagai khalifah maka fungsi manusia lebih banyak untuk di luar dirinya, manusia lain dan alam seluruhnya.

Manusia dan Peradaban

Peradaban adalah kebudayaah yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, teknologi, dan spiritual.
Peradaban memiliki kaitan erat dengan kebudayaan. Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia.
Kemampuan cipta : manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan karsa : menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Kemampuan rasa : manusia memiliki alat-alat indra menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian.
Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi.
Dalam perkembangannya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya, manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiaannya.
Wujud Peradaban Moral :
1. Nilai-nilai : hubungannya dengan kesusilaan
2. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia.
4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan, keselarasan, dan kebalikan.

Gelombang Perubahan Peradaban Umat Manusia mengalami 3 gelombang :
1. Gelombang I peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM – 1500 M (revolusi hijau).
Dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian, manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
2. Gelombang II peradaban teknologi industry berlangsung mulai 1500 M – 1970 M.
1712 : Penemuan mesin Uap. Ditemukan mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan, mesin-mesin dapat mendengar dan melihat setajam pancaindera, lahir mesin-mesin baru yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik.
3. Gelombang III peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M – sekarang.
Ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang seperti :
a. Komunikasi dan data prosesing.
b. Penerbangan dan angkasa luar.
c. Energy alternative dan energy yang dapat diperbarui.
d. Terjadinya urbanisasi yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi.
Gelombang III ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan THE GLOBAL VILLAGE (KAMPUNG GLOBAL).

Prasangka

Prasangka artinya sikap sosial adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif ataupun negatif terhadap orang, objek, atau situasi. Kecenderungan berespon meliputi perasaan atau pandangannya yang tidak sama dengan tingkah laku.
Sikap seseorang bisa diketahui setelah bertingkah laku dalam sikap terkandung penilaian emosional berupa: suka, tidak suka, senang, sedih, benci, dsb
KOMPONEN SIKAP
1. Kognitif artinya memiliki pengetahuan mengenai objwk sikapnya terlepas pengetahuan itu benar atau salah
2. Afektif artinya dalam bersikap akan selalu mempunyai evaluasi emosional (setuju tidak setuju) mengenai objek
3. Konatif artinya kecenderungan bertingkah laku bertemu dengan objek sikapnya mulai dari bentuk yang positif sampai tondakan yang negatif
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PRASANGKA
Sebab-sebab terjadinya prasangka ada 5 pendekatan;
1. Pendekatan historis yaitu pendekatan ini didasarkan atas teori pertentangan kelas yaitu menyalahkan kelas rendah yang interior . sementara mereka yang tergolong dalam kelas atas m,empunyai alasan (justification) untuk berprasangka terhadap kelas rendah. Contoh: kulit putoih terhadap negro. Latar belakang sejarah bahwa kulit putih sebagai tuan dan negro sebagai budak.
2. Pendekatan sosio kultural dan situasional yaitu pendekatan ini di tekankan pada kondisi saat ini sebagai penyebab timbulnya prasangka yang dapat di bagi dalam:
a. Mobilitas sosial artinya kelompok orang yang mengalami penurunan status (mobilitas sosial ke bawah) akan selalu mencari alasan mengenai nasib buruknya (kambinghitam) tidak mencari penyebab yang sesungguhnya
b. Konflik antar kelompok yaitu prasangka merupakan realitas dari dua kelompok yang bersaing tidak selalu di sebabkann oleh kondisi ekonomi
c. Stigma perkantoran yaitu bahw ketidaksamaan atau ketidakpastian di kota di sebabkan oleh noda yang di lakukan oleh kelompok tertentu
d. Sosialisasi yaitu prasangka dalam hal ini muncul sebagai hasil dari proses pendidikan orang tua atau masyarakat sekitar melalui proses sosialisasi mulai kecil hingga dewasa
3. Pendekatan kepribadia di sebut teori frustasi agregasi kepribadian sebagai penyebab prasangka frustasi merupakan kondisi yang cukup untuk timbulnya tingkah laku agresif. Misalnya dalam keseharian kita oleh atasan (status yang lebih tinggi) yang mungkin untuk mengadakan perlawana apalagi dengan tingkah laku agresif. Hal ini sering menimbulkan tingkah pengalihan (displacement) dari rasa kesalnya ke satu sasaran yang mempunyai nilai yang sama tapi ada juga yang tidak demikian tentang tipe kepribadian (authorian personality)
4. Pendekatan fenomenologis yaitu di tekankan bagaimana individu memandang atau mempersepsikan lingkungannya sehinggan persepsilah yang menyebabkan prasangka.
5. Pendekatan naive yaitu prasangka menyiroti objek prasangak a dan tidak menyoroti individu yang berpasangka. Contohnya sifat-sifat orang kuliyt putih menurut orang negro atau sifat-sifat orang negro menurut orang kulit putih.
MENGURANGI PRASANGKA
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2. Melalui pendidikan (perluasan kesempatan belajar)
3. Mengadakan kontak di antara dua kelompok yang berprasangka (terbuka dan sikap lapang)
4. Permainan peran (playing role) di sini orang yang berprasangka di suruh menjadi korban prasangka (akan merasakan, mengalami, dan menghayati akhirnya tidak akn berprasangka dan diskriminatif)
PRASANGKA DAN INTEGRASI MASYARAKAT
Integrasi masyarakat dapat di artikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan yang sama di junjung tinggi. Dalam hal ini terjadi akomodasi, asimilasi dan berkurangnya prasangka-prasangka di antara anggota masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud mengendalikan prasangka yang ada di masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang tidak saling melemgkapi dan tumbuh integrasi masyarakat mejemuk di lakukan denag mengatasi atau mengurangi prasangka
PENYEBAB HEDONIS
Bagaimana adil terhadap diri sendiri: perlakuan diri kita adil (kebutuhan jasmani, dan rohani bersih dari penyakit hati ; sombong, bangga diri, ingin di puji dengki ). Jaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat maka hidup kita akn tentram
“Hai orang-orang beriman, jadilah kamu orang yanmg benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi (menegakkan keadilan) karena allah, walaupun terhadap diri sendiri” (Q.S Annisa :135) Prasangka

Prasangka artinya sikap sosial adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif ataupun negatif terhadap orang, objek, atau situasi. Kecenderungan berespon meliputi perasaan atau pandangannya yang tidak sama dengan tingkah laku.
Sikap seseorang bisa diketahui setelah bertingkah laku dalam sikap terkandung penilaian emosional berupa: suka, tidak suka, senang, sedih, benci, dsb
KOMPONEN SIKAP
1. Kognitif artinya memiliki pengetahuan mengenai objwk sikapnya terlepas pengetahuan itu benar atau salah
2. Afektif artinya dalam bersikap akan selalu mempunyai evaluasi emosional (setuju tidak setuju) mengenai objek
3. Konatif artinya kecenderungan bertingkah laku bertemu dengan objek sikapnya mulai dari bentuk yang positif sampai tondakan yang negatif
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PRASANGKA
Sebab-sebab terjadinya prasangka ada 5 pendekatan;
1. Pendekatan historis yaitu pendekatan ini didasarkan atas teori pertentangan kelas yaitu menyalahkan kelas rendah yang interior . sementara mereka yang tergolong dalam kelas atas m,empunyai alasan (justification) untuk berprasangka terhadap kelas rendah. Contoh: kulit putoih terhadap negro. Latar belakang sejarah bahwa kulit putih sebagai tuan dan negro sebagai budak.
2. Pendekatan sosio kultural dan situasional yaitu pendekatan ini di tekankan pada kondisi saat ini sebagai penyebab timbulnya prasangka yang dapat di bagi dalam:
a. Mobilitas sosial artinya kelompok orang yang mengalami penurunan status (mobilitas sosial ke bawah) akan selalu mencari alasan mengenai nasib buruknya (kambinghitam) tidak mencari penyebab yang sesungguhnya
b. Konflik antar kelompok yaitu prasangka merupakan realitas dari dua kelompok yang bersaing tidak selalu di sebabkann oleh kondisi ekonomi
c. Stigma perkantoran yaitu bahw ketidaksamaan atau ketidakpastian di kota di sebabkan oleh noda yang di lakukan oleh kelompok tertentu
d. Sosialisasi yaitu prasangka dalam hal ini muncul sebagai hasil dari proses pendidikan orang tua atau masyarakat sekitar melalui proses sosialisasi mulai kecil hingga dewasa
3. Pendekatan kepribadia di sebut teori frustasi agregasi kepribadian sebagai penyebab prasangka frustasi merupakan kondisi yang cukup untuk timbulnya tingkah laku agresif. Misalnya dalam keseharian kita oleh atasan (status yang lebih tinggi) yang mungkin untuk mengadakan perlawana apalagi dengan tingkah laku agresif. Hal ini sering menimbulkan tingkah pengalihan (displacement) dari rasa kesalnya ke satu sasaran yang mempunyai nilai yang sama tapi ada juga yang tidak demikian tentang tipe kepribadian (authorian personality)
4. Pendekatan fenomenologis yaitu di tekankan bagaimana individu memandang atau mempersepsikan lingkungannya sehinggan persepsilah yang menyebabkan prasangka.
5. Pendekatan naive yaitu prasangka menyiroti objek prasangak a dan tidak menyoroti individu yang berpasangka. Contohnya sifat-sifat orang kuliyt putih menurut orang negro atau sifat-sifat orang negro menurut orang kulit putih.
MENGURANGI PRASANGKA
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2. Melalui pendidikan (perluasan kesempatan belajar)
3. Mengadakan kontak di antara dua kelompok yang berprasangka (terbuka dan sikap lapang)
4. Permainan peran (playing role) di sini orang yang berprasangka di suruh menjadi korban prasangka (akan merasakan, mengalami, dan menghayati akhirnya tidak akn berprasangka dan diskriminatif)
PRASANGKA DAN INTEGRASI MASYARAKAT
Integrasi masyarakat dapat di artikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan yang sama di junjung tinggi. Dalam hal ini terjadi akomodasi, asimilasi dan berkurangnya prasangka-prasangka di antara anggota masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud mengendalikan prasangka yang ada di masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang tidak saling melemgkapi dan tumbuh integrasi masyarakat mejemuk di lakukan denag mengatasi atau mengurangi prasangka
PENYEBAB HEDONIS
Bagaimana adil terhadap diri sendiri: perlakuan diri kita adil (kebutuhan jasmani, dan rohani bersih dari penyakit hati ; sombong, bangga diri, ingin di puji dengki ). Jaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat maka hidup kita akn tentram
“Hai orang-orang beriman, jadilah kamu orang yanmg benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi (menegakkan keadilan) karena allah, walaupun terhadap diri sendiri” (Q.S Annisa :135)

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Hidup artinya pendapat atu pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman atau timbangan petunjuk hidup di dunia.pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya terdiri dari 3 macam ;
1. Pandnagn hidup yang berasal dari agama.
2. Panadangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
3. Pandngan hidup hasil renungan
Sumber pandangan hidup :
1. Agama ( Islm memiliki nilai kebenaran mutlak)
2. Nilai budaya suatu bangsa
3. Pancasila
4. Hasil renungan seseorang
Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur :
1. Cita-cita
2. Kebajikan
3. Usaha
4. Keyakinan tau kepercayaan